Sering Dilakukan Ibu-Ibu, "Jangan Taruh Anak Anda di Troli Belanja!" Ini Bahayanya..


Belanja ke supermarket untuk membeli kebutuhan sehari-hari adalah tugas umum seorang ibu. Dan bagi yang membawa anak-anak, menempatkan anak mererka di keranjang belanja, adalah cara paling nyaman dan membiarkan tangan bebas untuk mengambil apapun di rak.

Anak-anak pun nyaman dan menikmatik ketika berada di troli, mereka seperti menunggang kuda atau nyetir mobil. Tapi ada satu hal paling penting yang perlu ibu-ibu di planet ini waspada.

Bersalah? Mungkin setelah membaca ini, Anda tidak akan melakukan hal yang sama lagi. Lihat lebih dekat pada cerita ini.

Ini adalah kisah nyata seorang ibu bernama Vivianne.

Sama seperti hal biasa yang dia lakukan setiap minggu, Vivianne pergi ke toko makanan dimana dia pergi secara teratur membawa Logan, anaknya. Dia meletakkan Logan di dalam keranjang belanja dan terus membeli belanjaan. Waktu itu Logan sedang membawa mainan yang sedang dimainkannya sementara Vivianne sedang sibuk melakukan putarannya di dalam toko.

Sedangkan untuk anak-anak yang sedang bermain, Logan sengaja menggaruk gusinya dengan mainan yang dipegangnya saat berada di dalam gerobak. Butuh waktu hampir setengah jam bagi Vivianne untuk menyelesaikan belanja, lalu mereka pulang ke rumah.

BACA JUGA : Tak Punya Anak, Wanita Ini Adopsi "Monyet" Hingga Menyusuinya

Saat mereka sampai di rumah, Logan meraih botol makanannya dan tertidur pulas. Hal biasa dia lakukan. Sore harinya, sekitar jam 2 siang, Vivianne bertanya-tanya mengapa Logan belum bangun, jadi dia memeriksa anaknya dan menyadari bahwa dia demam, berkeringat tanpa henti dan sedang dalam tidur nyenyak.

Tiga puluh menit kemudian, Logan muntah begitu Vivianne membawanya ke rumah sakit. Setelah Logan diperiksa oleh dokter, diagnosis pun dilakukan dan ternyata Logan menderita empat virus yang mengancam nyawa yang diperolehnya secara positif di keranjang belanja yang terakhir digunakan.

Keempat virus yang ditemukan adalah adenovirus, rotavirus, salmonellosis dan meningitis. Mereka bahkan tidak bisa membuktikan mengapa Logan terserang penyakit itu begitu cepat?

Vivianne menjelaskan bahwa, virus yang ada di troli yang didapat anaknya didapat dari virus dari orang lain yang sedang sakit dan menggunakan gerobak yang sama dengan yang dia gunakan.

Setelahnya, Logan menderita diare parah, namun sayangnya, dia meninggal setelah dua hari. Setelah kejadian tersebut, Vivianne memulai sebuah kampanye untuk membuat ceritanya diketahui dan memperingatkan semua ibu tentang risiko menempatkan anak-anak mereka di dalam keranjang belanja.

Semoga ini menjadi pembuka mata bagi semua ibu.

Adenovirus:
Virus yang bisa menginfeksi selaput saluran pernafasan, mata, usus, saluran kencing dan sistem saraf.

Rotavirus:
Rotavirus adalah penyebab paling umum dari peradangan pada lambung dan usus yang menyebabkan diare berat.

Salmonellosis:
Salmonellosis adalah penyakit bakteri pada saluran usus.

Meningitis:
Meningitis adalah pembengkakan selaput. Ini memicu sakit kepala, demam dan leher kaku.

Tak Punya Anak, Wanita Ini Adopsi "Monyet" Hingga Menyusuinya



Seorang wanita India bernama Namita Das memperlakukan seekor monyet seperti anggota keluarganya sendiri. Semuanya diawali saat suami Namita menemukan seekor bayi monyet di bawah pohon di saat  badai dahsyat 4 tahun yang lalu.

Merasa kasihan pada monyet bayi, dia memutuskan untuk membawanya pulang ke rumah mereka di sebuah desa. Melihat monyet itu mungkin tidak bisa bertahan jika dia tidak dapat pertolongan, Namita memberi ASI agar si monyet tetap bertahan hidup.


Setelah monyet di rumah untuk sementara waktu, Namita kemudian mengadopsi monyet itu sebagai anaknya. Dipti dan Tripiti, putri Namita, juga memperlakukan monyet itu sebagai saudara mereka. Mereka menamai monyet tersebut dengan nama Buru.

Meski, pasangan tersebut hanya mempunyai pendapatan sekitar 1.3 juta sebulan dan menghadapi masalah keuangan, mereka tetap memutuskan untuk tetap mengangkat monyet hanya karena mereka tidak memiliki anak laki-laki.

BACA JUGA : Tragedi Panggung "Jeplok", Biduan-biduan Cantik ini Kocar Kacir,, Ngakak!!

Jika Anda tidak tahu, di India, anak laki-laki dihargai lebih daripada anak perempuan. Sebenarnya, anak laki-laki mendapat hak istimewa yang tidak dimiliki anak perempuan. Meski miskin, Namita akan membeli ‘susu sapi mahal’ untuk Buru, sesuatu yang tidak bisa dinikmati putrinya.

Dia juga terus menyusui Buru, meski baru empat tahun sejak mereka menyelamatkannya. “Saya akan terus menyusui dia selama dia menginginkannya. Dia akan selalu tetap sedikit untuk saya,” kata Namita.

Walaupun Namita dengan senang hati telah menemukan “anaknya”, para tetangga tidak senang dengan ini. Mereka mengira Namita memang gila karena memperlakukan seekor monyet sebagai anak dan tentu saja lebih gila lagi untuk menyusuinya.

“Ini bukan hewan peliharaan, ini anakku,” Namita bersikeras. “Saya tidak punya anak laki-laki. Tuhan akhirnya memberiku satu. ”

Tidak ada yang bisa membawa Buru menjauh dari Namita, dia mencintai Buru dengan segenap hatinya. Dia juga mengatakan bahwa dia tidak peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain karena Buru adalah anaknya.

Tulisan Viral Wanita Cantik Manado Tolak Antar Harta, "Karena Menikah Bukan Tanggungan Orang Tua"


Sudah punya rencana untuk menikah? Jangan sampai nanti biaya nikah jadi tanggungan orang tua ya. Apalagi sampai utang sana sini buat menutupi biaya pesta semalam.

Untukmu yang hendak ataupun ingin segera menikah. Ingatlah bahwa menikah itu mudah, namun bukan berarti dirimu bisa seenaknya mengembankan semua urusan kepada kedua orang tuamu dan keluarganya. Kalian yang ingin memulai hidup baru, maka berusahalah agar kelak kalian menjadi pribadi yang siap untuk membina sebuah keluarga sendiri.

Karena menikah adalah sebagian besar impian dari pasangan yang saling jatuh cinta. Di Indonesia ada tradisi mas kawin ketika menikah, dan biasanya akan dibicarakan saat proses lamaran. Soal penentuan mas kawin ini berbeda di satu daerah dengan daerah yang lain. Ada yang berdasarkan silsilah si mempelai wanita, ada juga karena latar belakang pendidikan.

Also read : Penuh Haru! Setelah Ditolak Umrah Karena Tato, Bob Akhirnya Menginjakkan Kaki di Tanah Suci

Kisah berikut ini adalah kisah seorang wanita bernama Miracle Gotze yang sangat menginspirasi dan menjadi viral. Wanita cantik ini membagikan kisahnya di akun Facebook miliknya tentang bagaimana ia yang pacaran tergolong singkat karena hanya dua minggu, kemudian dilamar sang kekasih.

Saat proses lamaran, dia menolak tradisi 'antar harta' dari calon mertuanya yang membuat keluarga calon suami dan keluarganya kaget.

"Saya mau menikah asalkan tidak memakai adat 'antar harta'," begitu tulisnya.

Ini kisahnya lengkap yang ditulis oleh wanita pemilik nama asli Jurani Rurubua

"Kemarin saya ketemu di K8 dgn adik2 marketing saya di Bank sulut, ada banyak hal yang kami bicarakan, baik masalah trik mencapai target, masalah bisnis, maupun masalah pribadi mereka dalam kemapanan menghadapi pernikahan...

Sedikit share tentang awal pernikahan saya. Saya menikah dengan sangat kilat, bukan karena "kecelakaan" tetapi karena suami "kebelet" nikahin saya.. hahahhaha

Pacaranx hanya 2 minggu, langsung dilamar dan diakan pertemuan keluarga, dalam pertemuan saya sedikit melihat wajah mertua saya sepertix kaget! Bahkan dari mulut mertua perempuan mengucapkan kalimat "hardi, kamu pacaran sama lain, nikah nya sama lain" Maklum suami saya Mantanx banyak.

Dalam pertemuan tersebut, org tua suami saya mengatakan bahwa dalam acara "maso minta" kami akan membawa mas kawin "ANTAR HARTA" sesuai adat mereka dari minahasa, dalam pernyataan tersebut, mertua bertanya kepada org tua saya berapa banyak yg diminta, karena melalui adat biasax mereka membawa uang tunai, perhiasan, lemari, Tv, tempat tidur, dan barang2 lainnya yg dibutuhkan di dalam RT yg baru...

Mami saya baru saja mau jawab, saya sudah memotong pembicaraan dengan mengatakan bahwa saya mau menikah dengan hardi, asalkan tidak memakai adat "ANTAR HARTA"...

Perkataan saya membuat mertua saya kaget, suami saya tercengan, dan mami saya hampir memakan saya hidup2... hahahhaha

Pada saat itu saya langsung menyambung pernyataan saya kepada mertua dan orang tua saya, bahwa syarat saya menikah hanya ingin melihat orang tua saya duduk di atas Altar nikah tanpa mengeluarkan 1 sen pun...
Yang artinya biaya menikah 100% ditanggung oleh hardi & saya...

Mereka semua kaget dengan pernyataan saya, tetapi wajah papa mantu saya terlihat sangat sumringah sambil memandang saya dengan KASIH yg adalah calon menantunya saat itu. Bahkan wajah calon suami saya hardi, begitu terkejut, dan memandang saya sambil berkata, "kamu lain banget"

Akhirx dalam waktu yg singkat itu, saya dan suami mengumpulkan pundi2 tabungan kami sambil berdoa kpd Tuhan "jika kami jodoh" pasti Tuhan Buka jalan.. Dan puji Tuhan benar...

Kami berdua mampu mengumpulkan dana, sehinggah acara resepsi di nyiur melambai saat itu berjalan dengan baik, uangx dipercukup-cukupkan, dan yg paling bahagia orang tua kami berdua tidak mengeluarkan biaya apapun...


Also read : Sempat Menggerutu di Depan Ka'bah, Wanita Ini Akhirnya Mendapat Kisah Nyata Seperti Ini!

Alhasil.. dari pernikahan kami, orang tua kami berdua tidak pernah ikut campur urusan RT kami, mertua saya mencintai saya, saat ketemu selalu mencium saya, wibawa saya sebagai anak mantu ada di mata mertua...

Suami saya pun menghargai saya, dan memanjakan saya saat bertemu, karena dia tau bahwa mas kawin saya adalah penghargaan dari "HARGA DIRI" saya sebagai istri...

Tulisan ini saya buat untuk membuka paradigma anak2 muda kebanyakan, yang menganggap pernikahan adalah tanggung jawab orang tua...

Padahal Menikah adalah keinginan dan keputusan 2 org yang jatuh cinta, bukan keinginan orang tua, dan harusx tdk menjadi beban org tua..

Untuk membantu tambahan makanan mungkin wajar, tetapi untuk membiayai kebutuhan pernikahan itu tidak tercatat di Alkitab.

Yang lebih parah, saya melihat banyak anak muda, yg sudah di sekolahkan setinggi2 nya tetapi menikah masih menjadi beban org tua, Bahkan ada banyak org tua setelah anakx menikah harus mengembalikan Hutang yg dipinjam kepada org2 untuk menutupi acara pesta... terlebih yang saya lihat, Anak2 memaksakan orang tua menikah di tempat yang mewah, tanpa melihat keuangan yang ada

Saya selalu berikan motivasi kepada mitra2 saya yang masih anak2 muda, agar mereka bisa menabung untuk masa depan, dan menjadi mandiri, kumpulkan uang sendiri untuk menikah, jangan jadi beban kepada org tua, kucuplah orang tua sudah mengandung, melahirkan, membesarkan, menyekolahkan,.. tidak perlu lagi sampai menikah harus jadi tanggungan mereka..

Rambut mereka sudah terlalu putih, tulang mereka sudah sedikit keropos, kantong mata mereka sudah tebal karena airmata selama pernikahan, dompet mereka menipis karena menyekolahkan kita..
Renungkanlah itu!!!

Anak2 muda yang mau menikah, atau baru pacaran, belajarlah hidup hemat, jangan habiskan jalan2 dgn pacar di Mall, TO, atau ke tempat Clubing yg tdk ada manfaat..

Jika tujuan anda menikah, artinya itu masa depan...

Maka ka rani sarankan, jika mau menikah percukuplanlah dana yg ada, jangan memaksa menikah mewah.. karena menikah mewah atau sederhana habisnya tetap cuma 1 hari..."

Tulisan yang diunggah pada 30 Mei ini langsung menjadi viral, setidaknya tulisan ini sudah dibagikan sebanyak 1.772 kali. Netizen yang membacanya pun terinspirasi dengan tulisan tersebut.

"Menginspirasi banget, rencana nabung utk modal nikah sbg surprise bwt org tua sudah ada,, tpi, sdkit terbengkalai dgn biaya kuliah masing2 . Ke depan pasti direalisasikan. Amin," tulis seorang netizen di kolom komentar. Jadi. bagaimana menurutmu?

Penuh Haru! Setelah Ditolak Umrah Karena Tato, Bob Akhirnya Menginjakkan Kaki di Tanah Suci


Kisah Pilu Bob yang Banyak Ditolak Agen Umrah, Sekarang Sudah Berada di Tanah Suci!

Sebenarnya perempuan ataupun laki-laki sangat dilarang untuk menggunakan tato, dalam sebuah hadis tentang hukum tato memang menggunakan kata perempuan karena ya, pada jaman dahulu lebih banyak perempuan yang menggunakan tato dibanding laki-laki, karena itulah dalam hadis disebutkan perempuan, tetapi sebenarnya laki-laki ataupun perempuan semua nya diharamkan menggunakan tato.

Ulasan terkait : Sempat Menggerutu di Depan Ka'bah, Wanita Ini Akhirnya Mendapat Kisah Nyata Seperti Ini!

Dari Alqomah, dari Abdullah bin Mas’ud, beliau mengatakan:

Allah melaknat wanita yang menjadi tukang tato dan wanita yang minta ditato, wanita yang mencabuti bulu alis dan wanita yang minta agar bulu alisnya dicabuti, begitu juga dengan wanita yang merenggangkan giginya demi sebuah kecantikan. Mereka lah wanita-wanita yang mengubah ciptaan Allah" (HR Bukhari no 4604 dan Muslim no 5695)

Dosa tersebut tidak hanya didapatkan oleh tukang tato saja, tetapi juga orang yang di tato, karena itulah hindarilah yang namanya tato.

Mungkin karena hal ini pulalah sehingga banyak orang yang mempunyai jasa untuk membantu orang beribadah sangat takut ketika ada orang yang mempunyai tato ingin menjalankan ibadah, salah satunya adalah untuk pergi berhaji dan umrah ke tanah suci.

Benar adanya apabila tato sangat dimurkai oleh Allah SWT dan jangan sampai kita umat Islam menorehkannya kepada diri kita. Akan tetapi, bukan berarti orang yang hendak beribadah dan bertaubat tetap tak boleh melakukannya. Karena semua ridha hanya ada pada kekuasaan Allah SWT, dan kita sebagai manusia hanya bisa berharap rahmat dari-Nya saja. Siapa yang bisa mengelak kalau sudah Allah menentukan kehedaknya terhadap makhluk ciptaannya. Ia adalah Zat yang maha besar, maha pencipta dan penguasa seluruh alam semesta.

Kisah berikut ini mungkin salah satu bentuk kehendak Allah. Kisah Bob Sick, seorang pria yang tubuhnya dipenuhi tatto akhirnya bisa beribadah dan menginjakkan kaki di Masjidil Haram, Mekkah. Berikut kisahnya

Pria ini memiliki nama asli Bob Yudhita Agung dikenal sebagai seniman lukis asal Jogjakarta. Badannya penuh tato. Dia merelakan kulit tubuhnya dijadikan tempat praktik  para seniman tato belajaran.


Ulasan terkait : Kisah Kendar, Bocah SD yang Tak Hiraukan Kekurangan, Merawat Sendiri Ayahnya yang Lumpuh

Suatu ketika Bob Sick tiba-tiba ingin berangkat umrah mengunjungi Tanah Suci Mekkah dan berziarah ke makam Baginda Nabi Muhammad SAW. Namun niat suci dari Bob tidak berjalan sesuai rencana. Ketika dirinya mendaftar ke sebuah agen perjalanan umrah, dirinya langsung ditolak. Ada 9 agen perjalanan umroh yang telah menolak Bob Sick tanpa alasan yang jelas.

Akun Facebook Bang Gasruk menulis soal Bob :

Sebanyak 9 penyalur jemaah Haji menolaknya karena berbagai alasan tentang pandangan Agama terhadap tato. Sampai akhirnya agen ke-10 yang Ia datangi setuju dan akhirnya Bob Sick bisa menjalankan Ibadah Umroh di Tanah Suci Mekkah.

Ia mengaku hanya menyuruh seseorang untuk menguruskan, tapi katanya, 9 agen perjalanan menolak Bob. Ketika ditanya, apakah penolakan itu karena Bob penuh tato, Bob hanya menjawab : "Bisa jadi."
Tapi, disinilah justru kebesaran Tuhan terlihat. Bob akhirnya bisa berangkat setelah sebuah agen perjalanan menyetujui memberangkatkan Bob.

Dalam sebuah foto yang viral di sejumlah sosial media memperlihatkan ketika bob berada di Masjidil Haram dengan wajah penuh tatto sambil memakai Kafiyeh. Wallahu a'lam.

Sempat Menggerutu di Depan Ka'bah, Wanita Ini Akhirnya Mendapat Kisah Nyata Seperti Ini!


Kisah Nyata, Akibat Menggerutu di Depan Ka'bah Wanita Ini Menjadi Begini!

Melaksanakan rukun Islam yang ke lima merupakan cita-cita setiap umat Islam di seluruh penjuru dunia. Kenikmatan beribadah dan mengharap ridho Allah merupakan tujuan dari melaksanakan ibadah haji dan umroh. Setiap orang tentu mempunyai pengalaman dan kisah yang berbeda ketika sedang berada di Tanah Suci Makkah. Maka dari itu, kita sebai Muslim diwajibkan untuk menjaga diri dan adab ketika berada di tempat tersebut.

Artikel pilihan : Karena Ketika Dirimu Masuk Surga, Itu Bukan Karena Ibadahmu, Tapi Ridha Allah yang Mengizinkannya

Ini adalah tempat-tempat yang di muliakan Allah, dan menjadikan setiap amal perbuatan baik yang di lakukan di dalam dua kota suci tersebut akan di lipat gandakan, dan mendapat Pahala yang sangat besar. dan begitu juga menjadikan setiap perbuatan dosa dan maksiat yang di lakukan di dalam dua kota suci tersebut di lipat gandakan, Siksa'an bagi orang yang melakukan maksiat kepada Allah di dalam dua kota suci tersebut adalah sangat pedih, Barangsiapa yang memuliakan apa yang Allah muliakan maka Allah memuliakan nya.

Allah berfirman :

ومن يعظم شعائر الله فإنها من تقوى القلوب

Barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati.


Seperti Hanifah (42) misalnya, wanita kelahiran Bandung yang pernah berangkat umroh di tahun 2010 ini mengaku bisa menunaikan ibadah umrah karena dibiayai anaknya.

Ia pun bercerita tentang pengalaman spiritual yang membuatnya tersadar hingga sekarang ini. Ketika umroh di hari keempat di Makkah, Hanifah bersama jamaah yang lain melaksanakan sholat subuh di Masjidil Haram. Karena aktifitas belanja di Tanah Suci setelah isya' malam tadi, ketika bangun tidur ia merasakan lelah yang luar biasa, berbeda seperti hari-hari sebelumnnya.

Aku sempat menggerutu ketika shalat di depan Ka'bah, enggak khusyuk. Imamnya baca suratnya panjang panjang banget, aku lupa surah apa waktu itu yang dibaca. Aku gerutu dalam hati, ini imam kok gak tau diri banget sih! Enggak ngeliat makmum pada capek,” ungkapnya.

Hingga selesai sholat subuh, ia bersama rombongan hendak pulang ke hotel tempat dia menginap di Makkah, tapi anehnya, ia tidak menemukan jalan pulang. Hatinya semakin kesal dan dongkol.

Jalan ke hotel kami lebih dekat ke pintu masuk utama, kami keliling-keliling terus enggak juga nemu jalan keluar,” tuturnya.

Ada salah seorang dari rombongannya berkata “Astagfirullah! Ini dosa apa ya Allah, sampai enggak bisa menemukan jalan pulang ke penginapan”.

Hanifah tiba-tiba nyeletuk “Mungkin ini dosa saya kali ya, tadi waktu sholat saya gerutu dan mencela imamnya.”

Satu rombongan beristighfar sampai ada nenek-nenek yang menangis karena terlalu kelelahan mencari jalan pulang menuju hotel. Mereka pun terus beristigfar memohon ampun pada Allah, hampir satu jam setelah ia dan rombongan beristighfar barulah mereka bisa menemukan jalan pulang.

Kami dapat jalan pulang di arah Shafa Marwah, padahal sebelumnya sudah kami lewati berkali-kali jalan itu. entahlah memang harus jaga lisan ketika disana.

Selain itu ia juga mendapatkan pengalaman yang penuh hikmah, selama disana banyak sekali orang yang memberikannya makanan. Sampai pernah dikejar-kejar oleh orang Arab yang hendak memberikannya makanan.


Artikel pilihan : Menunggu Malam Lailatul Qadar, Ternyata Ini Doa Rasulullah di 10 Malam Terakhir Ramadhan!

Aku sempat takut tapi ketika ingat, mungkin ini balasan dari Allah. maaf bukan aku riya tapi aku memang sering memberikan makanan ke pedagang yang lewat depan rumahku, siapa aja suka aku panggil dan aku kasih makanan. Ya Alhamdulillah pas disana aku gak perlu beli makan bahkan oleh-oleh pun banyak yang kasih” ungkapnya.

Banyak hikmah yang ia rasakan setelah melaksanakan ibadah umroh, ia kini lebih berhati-hati menjaga ucapan dan menerima segala keadaan dengan penuh rasa syukur. ia mengatakan, sebelum berangkat ke Tanah Suci baiknya muhasabah diri dan banyak bertaubat serta berdoa agar dijaga hatinya oleh Allah agar khusyuk beribadah, karena jika Allah berkehendak semua mudah sekali terjadi.

Oleh karena itu, raihlah kesempatan untuk berbuat kebaikan palingkan dari hal-hal yang melenakan, Takutlah kepada Allah, Malulah kepada Allah dengan semalu-malunya, Murnikan Niatmu hanya Untuk Tuhan mu, berdoalah kepada nya di tempat-tempat yang suci, memintalah kepada Allah dan mendekatkan diri kepada Allah, menangislah di hadapan Allah subhanahu wa ta'ala.

Berlomba-lombalah dalam kebaikan, perbanyaklah membaca Al-qur'an dan berdzikir kepada Allah serta bershalawat ke atas Junjungan Rasulullah sahllallahu alaihi wa aalihi wa sahbihi wa sallam.

Kisah Kendar, Bocah SD yang Tak Hiraukan Kekurangan, Merawat Sendiri Ayahnya yang Lumpuh


Kisah bocah bernama Kendar ini sungguh memilukan. Dia setiap hari seorang diri merawat ayahnya yang terbaring tak berdaya karena lumpuh. Bagaimana ceritanya?

Mungkin banyak bagi mereka ataupun diri kita, yang ingin membahagiakan kedua orang tua, dan jawaban yang diberikan pastinya ketika menunggu kita sukses terlebih dahulu. Padahal orang tua akan sangat bahagia meskipun kita melakukan hal kecil untuk mereka. Karena mereka akan sangat bahagia ketika tahu bahwa anak mereka bisa dibanggakan meskipun dari hal yang sepele.

Also read : Tak Punya Biaya Kontrak Rumah, Sungguh Miris! Bekas Ternak Domba pun Dijadikan Naungan

Namun, lebih dari hal sepele dan malah sangat luar biasa. Inilah kisah seorang bocah bernama Kendar yang dilansir dari laman NewsDetik, sanggup merawat ayahnya yang terkena musibah yakni lumpuh seorang diri. Tak banyak anak yang seperti itu, dan inilah kisah Kendar yang diharapkan mampu menginsipirasi kita semua.

Memang, pagi itu, Kandar terlihat sangat sabar menyuapi makan ayahnya, Rasim (42), yang terkulai lemah tak berdaya di tempat tidur kayu di rumahnya di RT 06 Dukuh Pucung, Desa Karang Bawang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah. Rumah mereka memang sangat sederhana, terbuat dari kayu dan anyaman bambu serta beralaskan tanah.

Setelah menyuapi ayahnya makan dengan nasi dan camilan warung ala kadarnya, Kendar pun bersiap berangkat ke sekolahnya di Sekolah Dasar Negeri 1 Karang Bawang. Meski tubuhnya kecil dan masih duduk di bangku kelas IV SD, umur Kendar saat ini sudah sekitar 13 tahun.

Enam tahun sudah Kendar merawat seorang diri ayahnya yang menderita kelumpuhan. Seluruh urusan rumah tangga, mulai menyediakan makanan hingga memandikan serta mengurus keperluan sang ayah lainnya dilakukannya sendiri, yang akhirnya mengakibatkan dirinya banyak tertinggal pelajaran di sekolah.

"Sehari-hari ya mengambilkan makanan untuk Bapak, nyuapin Bapak, mandiin, nyuci pakaian, nyuci piring, merapikan rumah. Saya ikhlas ngurusin Bapak," kata Kendar, Sabtu (11/3/2017).

Memang ke mana ibunya? Menurut Kendar, ibunya, Tasmini (40), terpaksa merantau ke Jakarta dan bekerja sebagai pembantu agar keluarganya tetap bisa makan. Sedangkan kakaknya, Darmanto, dimasukkan ke sebuah pesantren gratis oleh warga sekitar untuk meringankan beban keluarganya.

"Untuk kebutuhan sehari-hari, nunggu kiriman. Kalau Ibu kirim, bisa makan. Tapi, kalau belum kirim, saya utang dulu di warung," sambung anak kedua di keluarganya ini.

Kendar berharap ayahnya bisa segera sembuh dari kelumpuhan agar masa depannya tidak hilang. Dia berharap bisa terus bersekolah agar kelak bisa bekerja dan ikut menopang perekonomian keluarga.

"Harapannya, Bapak cepat sembuh biar Bapak bisa merawat aku dan kakakku lagi. Pinginnya Bapak kayak dulu lagi. Sudah lama Bapak sakit," ujarnya lirih.

Sebelum mengalami kelumpuhan, Rasim jadi tulang punggung keluarga dengan bekerja sebagai penderes nira untuk membuat gula jawa. Tapi, semenjak 2010, dirinya terkena gejala penyakit cikungunya hingga dirawat selama 1 minggu di rumah sakit.

"Berobat 1 minggu di RS tidak sembuh. Jadi pulang, sampai uang habis, tidak bisa berobat lagi," ujar Kasim. Sejak saat itulah Kendar berperan merawat dirinya, sementara istrinya merantau ke Jakarta jadi pembantu rumah tangga untuk menyambung kehidupan mereka. Karena kondisi itu, Kendar terpaksa sering izin kepada gurunya karena tidak bisa berangkat ke sekolah untuk mengurusinya.

"Saya kasihan sama Kendar. Semuanya ditangani Kendar. Jadi saya nelangsa (sedih) sekali, kepingin nangis. Soalnya, anak kecil itu belum waktunya ngurusin saya, tapi sudah bekerja berat, ngurusin saya semuanya," kata Rasim, yang tergeletak lemah sambil meneteskan air mata. Apalagi Kendar juga diduga memiliki gejala penyakit yang mirip seperti dirinya. Terbukti anak ini kesulitan beraktivitas seperti saat jongkok, kakinya tidak bisa menekuk, dan kedua tangannya tidak bisa menggenggam.

"Punya anak dua sakit semua. Yang cacat Darmanto dan Kendar, tangannya tidak bisa genggam, dua-duanya, terus kaki tidak bisa nekuk, dua-duanya sakit semua. Sakit apa saya juga tidak tahu," ucapnya.

Darsim, tetangga Rasim, mengatakan hingga saat ini belum ada bantuan dari pemerintah untuk membantu keluarga tersebut. Hingga akhirnya istri Rasim terpaksa bekerja ke Jakarta sebagai tulang punggung keluarga.

"Bantuan untuk mengobati Rasim hingga saat ini tidak ada, paling bantuan yang sifatnya umum, seperti BLT. Akhirnya istrinya terpaksa berangkat ke Jakarta bekerja sebagai pembantu. Kalau untuk sekolah, mungkin sudah ada bantuan dari dana BOS atau apa, jadi guru-guru Kendar juga ikut bantu," ujarnya.

Wantoro, guru sekaligus wali kelas Kendar di SDN 1 Karang Bawang, mengatakan Kendar merupakan anak yang rajin dan suka membantu orang tua. Meskipun kadang sering terlambat dan tidak masuk sekolah, tapi dia selalu izin.

"Terlambat sering, karena harus merawat bapaknya, tapi dia anak yang rajin," ucapnya.

Wantoro menjelaskan Kendar juga anak yang jujur. Kendar jujur jika kakinya selalu sakit sehingga meminta izin agar tidak pakai sepatu atau sandal saat berangkat ke sekolah.


Also read : Foto Patroli Polisi Ponorogo Jadi Viral! Kuntilanak Nongkrong di Angkringan?

"Paling saat olahraga dia sering minder, mungkin karena fisiknya, ya. Untuk kedewasaan, dia lebih dewasa dibanding teman-temannya. Dia juga anak yang berani dan sopan. Pernah dia izin ke saya kalau kakinya sakit dan tidak mau pakai sepatu sama pakai sandal. Saya bilang tidak apa-apa, yang penting kamu sekolah," jelasnya.

"Beruntung juga teman-teman Kendar baik dan peduli. Tingkat sosial teman-temannya juga tinggi. Teman-temannya juga ikut membantu, misal Kendar terlihat termenung, teman-temannya pada jajan, akhirnya itu teman-temannya pada kasih dan menghibur Kendar," sambungnya.

Semoga kisah Kendar ini mampu memberikan gambaran kepada kita bahwa orang tua adalah segalanya dalam hidup kita. Kehadiran orang tua sangatlah memberi ketenangan, cinta, serta kasih sayang tersendiri yang bersemi di hati segenap insan yang berakal. Mereka biarkan kesedihan dan keletihan demi senyuman buah hatinya. Mereka curahkan segenap pengorbanan demi kebahagiaan sang buah hati. Mereka adalah kebahagiaan di dunia dan akhirat. Mereka adalah sekotak permata paling berharga, sekeping emas termahal yang dapat mengantarkan kita ke surga-Nya.

Memarahi Anak Itu Ada Aturannya, 2 Hal Ini Harus Anda Perhatikan!


Marah, sering kita pakai sebagai pelampiasan emosi dan tekanan perasaan. Sayangnya, kita kerap kurang kontrol ketika meluapkan kemarahan. Misalnya kepada anak. Akibatnya, anak merasa terpukul serta kecewa. Bagaimana cara yang baik memarahi anak?

Kegusaran, berang, amarah, diwujudkan melalui berbagai cara dan bentuk. Ada yang sekadar cemberut dan melakukan aksi diam. Sebagian orang melakukannya dengan suara yang tinggi sambil mencak-mencak. Ada pula yang marah sambil ringan tangan mencubit, menampar bahkan memukul orang yang menjadi sasaran amarahnya.

Bukan rahasia lagi, orangtua kerap memukul anaknya dalam melampiaskan amarahnya. Ulah sang anak yang menjengkelkan menjadi alasan mereka menampar atau memukul. Terlebih lagi bila orangtua menghadapi masalah di kantor, emosi tinggi yang muncul terkadang dilampiaskan kepada anak di rumah.

Pakar psikologi anak remaja DR. Seto Mulyadi. Mengatakan, sudah waktunya para orang tua meninggalkan metode marah primitif dalam mengungkapkan kekesalan kepada putra/putrinya. "Meski marah adalah sifat manusiawi, caranya janganlah sampai merugikan atau menyakitkan hati orang lain. Terlebih lagi sampai menghambat pertumbuhan anak-anak,"

Mereka Ibarat Kaca (Memantulkan apa saja yang ada di depannya)


Adalah manusiawi pula bila anak tidak suka ditekan atau disudutkan. Karenanya, mengungkapkan kemarahan dengan cara itu, bukan hanya tak efektif dan sampai pada sasaran, tetapi juga dapat menimbulkan sakit hati pada anak.

BACA JUGA : “Mama, Kenapa Kamu Selalu Melihat HP?” Surat si Kecil Untuk Sang Bunda

"Nah, kalau hendak mengungkapkan kemarahan, sampaikanlah dengan mempergunakan dengan konsep pesan diri. Jangan sampai merusak kumunikasi. Karena, pada dasarnya anak tidak ingin divonis dan tidak dihargai.

Pesan diri yang dimaksud adalah mengungkap perasaan atau sikap yang timbul akibat perbuatan anak. Dalam hal ini orang tua menyampaikan kepada putra/putrinya bahwa mereka terganggu dengan perbuatan mereka. Dengan komunikasi yang baik, usahakan anak mengerti persoalan maupun keberatan Anda akibat perilaku mereka. Jangan lagi hanya menuduh, menjelek-jelekkan atau bahkan sampai memukul.

Dengan begitu, lanjut Seto, anak akan mengerti bahwa perilakunya telah menggusarkan dan mengecewakan orang tua. Metode seperti ini secara otomatis akan diserap dan dipraktekkan pula oleh anak kepada setiap orang yang mengganggunya, termasuk orangtua sendiri.

“Anak itu ibarat kaca. Mereka memantulkan apa yang mereka terima dan alami dari orangtuanya. Nah, bukankah lebih baik memberikan 'cahaya' yang baik dan berguna?! Bila mereka menerima bahwa marah tidak identik dengan kekerasan, nantinya mereka akan menerapkan hal tersebut dalam kehidupannya.

Peraih penghargaan The Outstanding Young Persons of the World dari Jaycess International ini memberikan tip yang baik ketika melampiaskan rasa marah. Ketika marah, ujarnya, usahakan agar emosi positif lebih besar daripada emosi negatif. Perbandingannya 75:25.

"Perkembangan emosi seseorang akan sehat bila emosi positifnya lebih besar daripada emosi negatif. Marah memang boleh dan wajar, tapi jangan hanya marah melulu. Tentunya tidak baik bila anak menerima emosi negatif terlalu banyak," papar Seto lagi.

Jangan keburu menyalahkan remaja Anda yang sering tawuran di sekolah, bila Anda sendiri sering memukulnya ketika kesal atau marah. Ketidaksenangannya akan ditampilkan dengan perilaku negatif, seperti berkelahi atau semacamnya. Hal ini bisa di pelajari dari perlakuan orangtuanya kepada dirinya.

Kepada kaum ibu, Seto menekankan pentingnya pemahaman bahwa metode pendidikan anak yang terbaik adalah pendekatan bahasa ibu. Dalam lima tahun pertama usia anak, peran ibu sangatlah besar. Dapat dibayangkan kemungkinan yang terjadi, bila pada usia itu anak sering mengalami luapan emosi negatif dari sang ibu.
Jauhi Kekerasan

Jangan Gunakan Kekerasan!


Seto juga melihat pentingnya mensimbolisasikan amarah. Artinya, marah tidak harus dengan memukul meja, membanting pintu atau semacamnya. "orangtua harus mengganti kebiasaan itu dengan sikap yang lebih tenang. Dengan diam, misalnya," katanya.

Ketika Anda berdiam kata sambil memandang anak dengan tajam, maka anak akan sadar bahwa perilakunya telah mengganggu atau membuat Anda marah. Sikap seperti ini, menurut Seto, lebih sehat, efektif dan dapat diterima.

Kalaupun hendak memberikan hukuman kepada anak, saran Seto, berikanlah hukuman yang jauh dari kekasaran. Seperti menunda hadiah yang dijanjikan pada anak, bila mereka masih berperilaku tidak sehat. Atau mengurangi/menghentikan uang jajan untuk beberapa waktu.

"Lupakanlah sikap marah yang primitif. Seperti menggebrak meja, membanting pintu hingga memukul anak. Marah jangan diidentikkan dengan kekasaran," ujar Seto lagi.

BACA JUGA : Masih Ingat Sosok Malang Ini? Hampir Setahun Berlalu, Beginilah Wajahnya Sekarang..

Sebaliknya, mulailah marah yang berbudaya, halus dan bernilai seni. Adalah suatu seni tersendiri dapat mengungkapkan amarah tanpa menyakiti hati orang lain. Kunci keberhasilan marah, menurut Seto, adalah keefektifannya. "Bila dengan berdiam diri, tanpa banyak kata, ternyata anak mau mengubah perilaku jeleknya, bukankah itu lebih baik. "Jangan sampai merusak komunikasi."

Jika orangtua sering memukul anak ketika marah, menurut Seto, itu akan mengganggu perkembangan yang sehat dari si anak. "Selain is menjadi anak yang agresif dan sering berperilaku di luar kontrol kewajaran, mereka juga menjadi pribadi yang labil. Karena itulah, kenapa harus memakai kekerasan bila kekerasan itu sendiri tidak akan pernah menyelesaikan masalah, tapi justru menimbulkan masalah baru," paparnya.

Memarahi anak secara primitif, kata Seto, berarti juga membuat anak kehilangan harga dirinya. Akibatnya, akan timbul reaksi atau pemberontakan dari sang anak. Mereka belajar memecahkan masalah dengan marah dan kekerasan, dari orangtuanya. Lalu, timbullah masalah-masalah baru dalam kehidupannya. la selalu berpikir dan bertanya-tanya, Mengapa saya susah sekali menyelesaikan suatu masalah?

Memasuki masa dewasanya nanti, pola-pola pengasuhan dengan kekerasan semakin mempengaruhi daya pikir dan sistem kerjanya. Seto mencontohkan Hitler, seorang pemimpin yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang kurang kasih sayang dan kelemahlembutan.

Memang, menurutnya, tidak selamanya anak-anak yang dibesarkan dengan kekerasan akan bermasalah. Pada suatu saat, is dapat saja sadar dan menjauh dari kekerasan. Pengalaman pribadinya dijadikan cambuk untuk tidak meneruskan penderitaan itu kepada orang lain.

Tetapi Seto mengatakan, tentunya perubahan sikap itu turut dipengaruhi oleh lingkungan dan pergaulan si anak. Pelajaran-pelajaran hidup yang diterima anak sangat mempengaruhinya melewati titik kehidupan tersebut. "Itulah sebabnya, orang-orang di sekitar anak, terutama orangtua, sangat berpengaruh bagi perkembangan mereka," jelasnya lagi.

Berbahayanya, bila di lingkungan luar keluarga pun ia mendapati banyaknya kekerasan dan semosional yang negatif. Anak yang tadinya berperilaku seperti cermin, dapat berubah menjadi kaca pembesar. Kaca yang dapat meneruskan panas hingga mampu membakar, akibat menerima panas pada titik yang pas. Intinya, anak kemungkinan malah melebihi kebiasaan orangtuanya dalam memandang konsep sejauh mana dan bagaimana amarah boleh diluapkan.

Meskipun marah ala primitif dihindari, namun menurut Seto, orangtua jangan pula berlagak malaikat, seolah semuanya berjalan dengan baik. "orangtua cukup berlaku wajar dan manusiawi. Jangan terlalu menerapkan harus begini, harus begitu. Bila harus marah, marahlah apa adanya. Hanya, diarahkan sebagai pesan diri," lanjutnya.

Dengan sering berdiskusi, Anda pun dapat meminta anak sebagai pengontrol emosi Anda ketika sedang marah. "Kalau perlu, minta maaf kepada anak karena Anda telah memarahinya. Putera-puteri Anda pun akhirnya dapat belajar untuk meminta maaf kepada Anda maupun orang lain.

Mungkin sulit dilakukan, sehabis marah Anda meminta maaf pada anak. "Tapi orangtua harus berani berbuat itu. Tidak ada salahnya memulai demi kebaikan bersama. Di situlah letak kemanusiawian kita," jelas Dekan Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara, Jakarta. Nah, kenapa tidak Anda mulai dari Sekarang.

“Mama, Kenapa Kamu Selalu Melihat HP?” Surat si Kecil Untuk Sang Bunda


“Saat mendengar anak kami membacakan diarinya, aku dan suami awalnya masih bisa tertawa, namun tiba-tiba kami merasa malu”, ucap ibu ini kepada kami, setiap pulang kerja.

Dia dan suaminya selalu melihat HP mereka, melihat berita maupun Facebook, terkadang anaknya disamping  ingin ditemani membuat PR, namun tetap saja dicuekin.

“Tidak terpikirkan bahwa sikap kami dapat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan anak kami.”, kata ibu ini. Kelak ia kan melepaskan HPnya dan menemani anaknya.

Saat di sekolah, anak yang masih duduk dibangku SD ini mengatakan, “makan lihat HP. Aku mengerjakan PR, mereka main HP. Saat hendak tidur, masih duduk di kasur sambil main HP.” terkadang melihat kedua orangtuanya selalu main HP, dia jadi ingin buru-buru menyelesaikan PRnya dan pergi bermain juga.

“Aku rasa mama lebih mencitai HP, dan lebih perhatian pada HP.”, ucap anak SD ini. Terkadang saat ibunya bermain HP, ia berteriak berapa kali pun ibunya tak mendengar dan menjawabnya.

BACA JUGA : Masih Ingat Sosok Malang Ini? Hampir Setahun Berlalu, Beginilah Wajahnya Sekarang..

“Ya betul seperti itu, terkadang malah melihat HP didepan anak kami”, kata ibu yang lain.

Terkadang saat anak kami mengerjakan PR, ia akan duduk disamping sambil melihat HP, pikirnya yang penting tidak berisik dan mengganggu, tak disadari bahwa sikap seperti ini dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.

“Lain kali pasti harus berubah, setidaknya tidak bermain HP di depan anak-anak.”, begitu kata sebagian besar orang tua.

Berikanlah Lebih Banyak Waktu Untuk Menemani Anak
Seorang ahli mengatakan bahwa diari seorang anak biasa menggambarkan banyak kondisi orang tuanya.

Saat ini banyak sekali orang tua yang saat pulang ke rumah, langsung melihat HP, bermain Facebook, browsing, nonton drama korea dan menghabiskan watunya di layar HP, jauh lebih lama daripada menemani anaknya.

Untuk orang tua, ingatlah bahwa “teladan” sangat penting. Orang tua sebagai “guru pertama” bagi anak-anak, jika selalu bermain HP, anak akan mengikuti orang tuanya, diusia kecil sudah “dikontrol oleh HP”, dapat mempengaruhi kesehatan juga.

Selain itu, akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Anak akan kehilangan “rasa kasih sayang”, kehilangan “kekuatan kasih” dan membuat anak menjadi kesepian dan pemalu.

Sebaiknya dapat membagi waktu dan peran juga antara suami istri. Saat suami sedang sibuk bekerja dan memerlukan HP, istri harus menjaga anaknya, menemani belajar dan bermain.

Saat istri bermain HP, suami dapat membawa anaknya pergi olahraga, dll. Dan juga dapat diterapkan aturan seperti, akhir minggu tidak boleh menggunakan HP.

Beginilah isi surat anak kecil tersebut kepada orangtuanya,

“Bulan 3, tanggal 8, hari Selasa. Ini adalah hari ibu.

Hari ini aku ingin berterima kasih pada mama, setiap hari sangat sibuk dan bersusah payah.

Awalnya, aku ingin bercerita pada mama, tapi sepertinya mama tidak begitu suka mendengar cerita ku. Terus menatap HPnya.

Ini membuat aku sedih. Aku berpikir, mungkin dengan memberikan ucapan-ucapan selamat, mama akan lebih senang.

Jadi, aku mengucapkan selamat hari ibu pada mama, namun mama tetap saja melihat HPnya. Aku semakin sedih lagi. Alu berpikir, cara ini pun tak berhasil, aku coba memijat punggung mama.

Saat mulai memijat punggung, aku berusaha sekuat tenaga, tapi mama tetap saja mama melihat HPnya. Diwajahnya tak ada senyuman. Aku semakin sedih lagi, bersiap mencuci kaki mama ku.

Setelah mencuci kakinya, mama akhirnya tidak melihat HP lagi, hatiku sedikit senang. Aku berusaha mencuci sebaik mungkin.

Setelah selesai, aku berharap mendapat sedikit pujian, namun mama malah mengatakan, “hari ini cuci kakinya lumayan, disiram sedikit lagi sudah boleh.” lalu mama keluar dari kamar, sebelum menutup pintu, tidak lupa ia mengatakan, ‘jangan lupa menulis diari’.

Inilah cerita sedih ku melewati hari ibu.”

Hikmah yang dapat diambil: Jadilah orang tua yang bijak dan berikan waktu mu pada anakmu, dan bukan HP. Jangan lupa dibagikan juga pada yang lain!

VIDEO - "Clekit, seperti digigit semut" Kemaluan Bocah Ini Tiba-tiba Dikhitan Secara Ghaib Saat Naik Motor



"Clekit, seperti digigit semut" ujar sang ibu saat menirukan anaknya, kejadian hal aneh dialami seorang anak di kediri saat berada di halaman rumah.Bocah ini tiba-tiba dikhitan secara gaib saat naik motor

Abimanyu Atha Kirana (5) sempat merasakan sakit di kemaluannya, sebelum mengetahui bahwa alat kelaminnya dalam kondisi seperti telah dikhitan.

"Clekit, seperti digigit semut" ujar sang ibu bernama Zulitya menirukan Abimanyu Atha Kirana, Senin (12/6/2017).

Zulitya menjelaskan kejadian aneh yang dialami putra pertamanya itu berawal saat Bima panggilan akrab Abimanyu sedang berada di halaman rumah di Dusun Kejuron, Desa Plosorejo, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, Minggu (11/6/2017) kemarin lalu seperti yang dikutip dari jatim.tribunnews.com.

Saat itu, Bima berada di atas motor sembari makan kerupuk bersama sang ibu dan neneknya bernama Partina serta bibi Juaria sekitar pukul 13.00 WIB.

Tiba-tiba, Bima merasakan sakit seperti digigit semut. Kemudian ia berjalan menghampiri ibu berada di depannya.

Sembari membuka celana pendek yang dikenakannya, Bima menunjukkan kemaluannya yang sakit secara tiba-tiba tersebut.

Sontak, Zulitya sempat tercengang ketika melihat kelamin anaknya itu dalam kondisi seperti sudah dikhitan secara medis.

Kejadian itu menimbulkan tanda tanya besar dibenaknya. Dia sempat cemas saat mengetahui kejadian aneh yang menima anaknya tersebut.

"Anak saya seperti disunat secara gaib, saya benar-benar khawatir dan takut jika terjadi apa-apa," ucapnya.
Zulitya yang sempat bingung akhirnya memanggil Agustin, kakaknya. Dia diminta untuk memanggil Mantri setempat untuk memeriksa kondisi dan kemaluan anaknya yang tiba-tiba disunat secara gaib.

Dari hasil pemeriksaan Mantri, sambung Zulitya, anaknya itu memang telah mengalami kejadian diluar nalar manusia.

Setelah dipastikan, bahwa Bima sudah dikhitan, dirinya hanya mengaku pasrah dengan apa yang dialami oleh putranya itu.

"Malah senang anak saya sudah khitan, jadi kalau sudah dewasa tidak perlu disunat lagi," tandasnya, seraya mengucap wajahnya.

Begini videonya:

Update Terbaru Wanita Ini Mohon Maaf Kepada Netizen Soal Hujatan Ke Ibu Hamil

Miris sekali dengan pemikiran mbak yang satu ini. Mungkin dia belum pernah merasakan istimewanya menjadi ibu hamil jadi bsa memiliki pemikiran seperti ini. Padahal dia perempuan ya????

*Update terbaru mbak shafira sudah minta maaf



Mulutmu adalah harimaumu.

Ungkapan itu merupakan peribahasa yang banyak dipesankan oleh para orangtua kita.

Tujuannya adalah supaya kita lebih berhati-hati lagi dengan apa yang kita ucapkan.

Peribahasa itu pada saat itu tentunya akan terus berlaku, walaupun kadang sedikit diubah kalimatnya.

Tepatnya, menjadi "jempolmu adalah harimaumu".

Artinya, apa yang kita tuliskan di sosial media, tentunya harus bisa dipertanggungjawabkan.

Baru-baru ini seseorang yang memiliki akun Facebook Shafira Nabila Cahyaningtyas menghebohkan dunia maya.

Sebab, melalui akun tersebut, orang tersebut menuliskan sebuah tulisan tentang ibu hamil.

Dalam tulisan itu, dia merasa jengkel karena disuruh mengalah pada ibu hamil saat berada di KRL rute Jabodetabek.

Baca: Wanita Ini Tulis Hujatan "Kenapa ibu hamil selalu menjadi prioritas?" Jengkel Karena Disuruh Mengalah Pada Ibu Hamil

Atas tulisannya itu, Shafira pun mendapatkan berbagai kecaman dari netizen seperti yang dikutip dari jatim.tribunnews.

Berikut ini adalah komentar dari para netizen.

@YanNie Handa Camui,"Hadeh, ibu hamil itu capek ya, bawa beban berat di perutnya, klo berdiri terus, darah numpuk di kaki, hasilnya bengkak dan itu sakit. Ayo lah, kita masih sehat, tak ada salahnya nolong dikit. Ibu yg hamil itu punya beban berat, kenapa.... mual, mau makan apa2 muntah, masih punggung sakit, pinggul sakit... selain itu dia jagain perutnya agar ga kenapa2... #saveIbu2Hamil q durung tapi q reti gimana pengorbanannya"

@Risa Eka,"Semoga mba nya ntar hamil kembar 5..aamiin"

Update terbaru mbak shafira sudah minta maaf, berikut status permintaan maafnya kepada netizen yang di unggah akun hasil screenshot Awalisa Elkana Sulpi




Maafkan Aku Suamiku.. Jika Bukan Karena HP dan Media Sosialku, Pasti Ini Semua Tidak Akan Terjadi!

Tidak bisa dipungkiri jika Hp dan media sosial sudah menjadi sebagian hidup orang di era modern ini. Selain membantu kita, media sosial juga banyak dampak negatifnya.

Tak jarang, hanya karena HP dan media sosial, sebuah rumah tangga bisa hancur, anak jadi terlantarkan, orang tua jadi malu dan masih banyak dampak lainnya. Seperti kisah berikut ini yang diambil dari berbagai sumber.



BACA JUGA: Bunda, Jangan Suka Bentak Anak ya.. Coba Cara Ini Agar Buah Hati Patuh Tanpa Harus Kena Bentak

Aku seorang perempuan berjilbab menjadi Ibu rumah tangga memiliki satu anak . Berumur 26 tahun tapi banyak orang yang bilang aku masih seperti seorang gadis.

Di sela-sela waktu kesibukanku bekerja di konveksi, aku coba buka BlackBerry baru pemberian suamiku. Tak lupa ku coba buka akun facebook . Ada rasa kangen seru-seruan dengan teman-teman SMA dulu.

Dari facebook, ku mengenal lelaki. Pemuda yang sangat sukses dalam perdagangan dan pendidikannya. Berawal dari sekadar saling like status lama kelamaan beralih saling berkirim pesan. Dalam pesan yang singkat itu kami pun saling rinci keadaan. Meski dia tahu aku istri dan ibu dari anak 4 tahun, dia selalu menanggapi dengan manis .

Dari situ, kami teruskan kirim pesan dengan saling berikan pin Blackberry. Kirim foto dan berujung pada janjian adakan pertemuan.

Aku benar-benar khilaf dan terbuai suasana. Dia memang lebih ganteng dari suamiku dan tak segan-segan memberikan sepatu, seragam sekolah, seragam olah raga dan tas mahal untuk anakku. Bayangkan untuk membeli barang tsb dia rela merogoh ATM nya. Aku begitu terharu.

Itulah awal pertemuanku. Hari berikut koment-komentnya mulai sedikit genit dan nakal. Dan anehnya aku makin terhibur dengan inbox-inbox nakalnya. Mulailah setan merayapiku. Aku tak segan-segan memberi foto telanjang dada permintaannya.

Malam-malam yang ada penuh bunga-bunga bangkai bertebaran. Invite BlackBerry, Facebook dan mention twitter begitu berani, vulgar dan menantang birahi. Aku tak menyangka, meski sudah beranak satu tapi masih ada perjaka yang menyukai. Belum lagi, di profilnya dia merupakan mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di jogjakarta.

Minggu itu, di pertemuan kedua, kami sudah langsung cek-in hotel di kotaku jakarta. Sebulan dia di jakarta membuat kami sering adakan pertemuan hingga sampai pertemuan ke delapan.

Tiga bulan berlalu, aku mulai hamil. Aku merasa biasa saja, tapi kedua orang tuaku bingung dan mempermasalahka n. Pasalnya, sudah setahun suamiku kerja di pengeboran lepas pantai luar Jawa. Dan sudah barang tentu tak pernah setahun ini menyentuhku .

Aku tetap bilang pada mereka, bahwa ini adalah janin suamiku. Tapi kedua orang tuaku tetap menuduhku melakukan serong. Akhirnya, suamiku pun dituntut pulang.

Tanpa basa-basi, suamiku pun cek BlackBerry dan Facebook ku. Aku demikian bingung dan panik. Masih ada pesan-pesan nakal ku di situ. Aku menangis sejadi-jadinya. Menyembah-nyembah, bertekuk lutut di hadapan suami dan kedua orang tua kandung ku.

“Menantuku, cepat ceraikan dia, biarlah aku kehilangan anak gadis dari pada kehilangan menantu dan cucu sebaik kamu.” kata ibuku

“Dan kamu..!” ibu menudingku dengan mata berair. “Pergilah kemana kau mau, sekarang juga. Dan jangan pernah kau tampakkan wajah menjijikkanmu di hadapanku dan keluargaku.”

Aku keluar rumah dengan tangisan anakku. Bahkan untuk memelukpun aku tak diizinkan. Ku coba minta pertanggung jawaban dari lelaki itu, namun Blackberry dan facebook nya sudah tak aktif lagi. Ku beranikan diri datang ke jogja kampus dimana dia kuliah. Di KABAG kemahasiswaan, ternyata tak menemukan nama yang ku maksud.

Aku menunjukkan foto close up wajahnya dan ternyata tiada ku temui wajah yang seperti itu. Aku pun menangis sejadi-jadinya. Kandunganku sudah hampir 6 bulan. Uang saku pun menipis. Tak tahu kemana arah diuntung. Tak tahu kemana nasib akan menuntun.

Kedua media sosial Blackberry dan Facebook sangat memporak-porandakan rumah tanggaku. Ibu-ibu, bapak-bapak dan sahabat yang baik, gunakan media sosial (dalam kasus ini Blackbery Facebook) sesuai kebutuhan kemanfaatan, bila Anda tak ada manfaaatnya demi keutuhan dan kebahagiaan rumah tangga Anda, maka tinggalkan Facebook, chating dan invite Blackberry.

Naudzubillah.. jangan sampai rumah tangga hancur hanya karena benda kecil kotak bernama HP. Ingat, penyesalan itu datang belakangan!